Monday, July 12, 2010

Membayar Kerinduan Di Tanah -Haram

MENGUNJUNGI KOTA MAKKAH DAN MADINAH, JUGA ARAFAH, MERUPAKAN SEBUAH KERINDUAN BAGI MUSLIM'.

"AKU PENUHI PANGGILAN-MU, YA ALLAH.
AKU PENUHI PANGGILAN-MU, YA ALLAH..."

"Pergi haji ke tanah suci untuk tunaikan perintah ilahi
Juga berziarah ke Makam Nabi karena mengharaf syafaatnya nanti" 2x

"Puji dan syukur hanya pada-Mu, Allahu Robbi Yang Maha Tahu
Jika bukan hanya pada-Mu, kemana lagi kami mengadu" 2x

Kami datang mohon ampunan, segala dosa dan kesalahan.
Hindarkan kami dari siksaan, siksa dunia yang melemahkan
Hindarkan kami dari siksaan, siksa akhirat yang menghinakan"

Betapa indah lantunan seruan orang-orang yang berhaji. Lidah mereka seakan tak pernah sepi dari syukur dan memuji kebesaran Allah. Syukur karena mereka diundang menjadi salah seorang tamu Allah. Memuji karena mereka berkesempatan untuk membayar kerinduan menyambangi Tanah Suci.

Bagi setiap Muslim di mana pun ia berada, mengunjungi kota Makkah dan Madinah, juga Arafah, merupakan sebuah kerinduan. Mereka selalu berharap menimal sekali dalam seumur hidupnya bisa menjejakkan kaki disana: Kota Makkah yang di dalamnya terdapat Masjidil Haram, tempat berdirinya Ka'bah yang merupakan kiblat kaum Muslimin dari seluruh dunia ; Kota Madinah yang di dalamnya terdapat Masjid Nabawi dan di salah satu sudutnya ada makam Rasulullah SAW dan Raudah yang selalu diimpikan oleh setiap jemaah haji untuk menunaikan shalat di sana; serta Arafah yang merupakan puncak pelaksanaan ibadah haji, seperti sabda Rasul bahwa " Haji itu adalah Arafah".

Maka, siapakah yang mampu menahan air matanya manakala tiba di Makkah dan sepasang matanya menatap Masjid Haram yang begitu agung dan berwibawa? Lidah kelu bicara, dada pepat oleh rasa haru, hanya hati yang bicara, mengucap syukur yang tak terhingga.

Siapa pula yang mampu menahan keharusan manakala tiba di pagi buta di kota Madinah dan menyaksikan Masjid Nabawi yang bercahaya? Seakan-akan Rasulullah SAW ikut hadir dan menyaksikan kedatangannya.

Akhirnya, apakah yang bisa melebihi rasa syukur saat diri ini duduk bersimpuh di Tanah Arafah, pada tanggal 9 Dzulhijjah saat tergelincirnya matahari, ketika para jemaah haji melakukan wukuf. Itulah puncaknya Ibadah Haji, dan menjadi tanda sahnya ibadah haji.

Makkah, Madinah dan Arafah merupakan kota-kota yang menjadi tujuan dan tempat ritual ibadah para jemaah haji. Ketiganya mungkin sudah begitu akrab di telinga para jemaah haji, sejak masih di Tanah-Air, bahkan bertahun-tahun sebelum mereka berkesempatan menunaikan rukun Islam kelima itu. Namun tidak ada salahnya kalau kita sekedar menyimak kembali selayang pandang ketiga kota tersebut.

Makkah merupakan nama kota yang pertama kali ada di bumi. Nabi Adam adalah orang yang pertama kali bermukim di tempat ini. Saat pertama kali tinggal di Makkah, Nabi Adam berdoa kepada Allah agar diselamatkan dari godaan Iblis yang telah menggodanya, dan menyebabkan ia dan istrinya (Sitti Hawwa) terusir dari surga. Kemudian para Malaikan turun ke bumi, mengelilingi tempat Nabi Adam itu untuk menjaganya dari godaan Iblis. Karena itulah tempat tersebut dinamakan Tanah Haram Makkah.

Kota Makkah secara georgrafis terletak antara 30 - 40 derajat Garis Bujur Timur dan 21 -22 derajat garis Lintang Utara. Kota ini berjarak 74 Km dari Jeddah, 80 Km dari Thaif, 470 Km dari Madina, dan 990 Km dari Riyadh (ibu kota Arab Saudi).

Bangunan terpenting di kota Makkah adalah Masjidil Haram, yang di dalamnya terdapat Ka'bah. Nama Ka'bah diambil dari Bahasa Arab yang artinya bangunan segi empat. Filosofinya, menurut sebagian orang, bangunan bersegi empat menggambarkan persatuan yang kokoh. Sebab, terdiri dari empat sisi yang satu dengan lainnya saling menguatkan.

Tempat-tempat penting lainnya di Masjidil Haram selain Ka'bah adalah : Maqam Ibarahim yang merupakan batu pijakan Nabi Ibarahim ketika membangun Ka'bah, dan ketika memanggil manusia untuk berhaji; Hijir Ismail (kubur Nabi Ismail dan ibunya); sumber air zam-zam (di dekat Ka'bah); serta Mas'a (tempat melakukan sa'i antara Shafa dan Marwa, letaknya di samping Masjidil Haram).

Di sudut tenggara Ka'bah terdapat Hajar Aswad (batu berwarna hitam), terletak kira-kira setinggi satu setengah meter dari permukaan lantai Masjid. Dari sudut inilah putaran thawaf dimulai dan diakhiri. Kalau keadaan memungkinkan, setiap putaran disunnahkan mencium, menyalami atau mengusapnya dengan tanagn kanan. Namun kalau tidak memungkinkan, cukup dengan melambaikan tangan saja.

Dari Makkah jemaah haji menuju Mina pada tanggal 8 Dzulhijjah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Mereka tinggal di sini sehari semalam penuh, kemudian setelah shalat Shubuh tanggal 9 Dzulhijjah berangkat ke Arafah. Kemudian, jemaah haji kembali ke Mina lagi setelah wukuf di Arafah, untuk bermalam dan melempar jumrah pada tanggal 10 -13 Dzulhijjah.

Mina merupakan sebuah kawasan yang relatif kecil. Panjangnya hanya 3,5 km, sedangkan lebarnya dibatasi oleh dua bukit yang berhadap-hadapan. Diluar musim haji, kawasan yang hanya dibatasi Jumrah Arabah dari Makkah dan Wadi Muhassir dari Arafah ini kosong dan tidak berpenduduk.

Tempat ketiuga bagi jemaah haji setelah Makkah dan Mina adalah Arafah. Di tempat inilah seluruh jemaah haji harus melakukan wukuf, tanpa melakukan hal tersebut, hajinya tidak sah.

Arafah tereletak sebelah Tenggara Makkah, kira-kira sejauh 21 km. Temapt ini merupakan tanah lapang atau padang yang amat luas, dan bagian belakangnya dikelilingi oleh bukit berbentuk setengah lingkaran.

Mengapa disebut Arafah? Sebab, di sinilah tempat pertemuan antara Nabi Adam dan Ibu Hawa, setelah keduanya terusir dari surga. Arafah berarti kenal atau tahu.

Jemaah haji juga wajib hukumnya bermalam di Muzdalifah, ketika selesai melakukan wukuf di Arafah sebelum sampai Mina. Tempat ini terletak antara Arafah dan Mina, sehingga termasuk Tanah Haram Makkah.

Kota yang tidak akan dilupakan oleh jemaah haji untuk berkunjung adalah Madinah. Kota ini memiliki 94 nama dan sebutan, namun yang paling populer adalah sebutan al-Madinah al-Munawwarah atau kota yang disinari dan menyinari.

Kota ini berjarak sekitar 170 km dari laut merah dan 1000 km dari Riyadh. Madinah termasuk dataran tinggi letaknya 660 meter dari permukaan laut. Kota ini berbentuk secaram piring terbuka karena dikelilingi bukit-bukit berbaris. Inilah yang membuat Madinah tampak begitu indah, terutama kalau kita memasuki kota ini pada malam hari.

Kota Madinah dan Masjid Nabawi selalu dirindukan oleh para jemaah haji Indonesia, terutama untuk melakukan ibadah shalat fardhu 40 rakaat berturut-turut yang biasa disebut dengan Arba'in. Selain itu, di Masjid Nabawi terdapat Makam Rasulullah SAW. dan Raudhah.

yuk haji... yuk....!

No comments: