Saturday, July 10, 2010

Membaca Al-Fatihah dengan Benar


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

٢. الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

٣. الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ

3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

٤. مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

4. Yang menguasai di Hari Pembalasan.

٥. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

٦. اِهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ

6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,

٧. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ

7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Bismillah,
Dalam membaca surah Ummul Quran (Al-Fatihah) maka ada beberapa hal yang harus diketahui:

1. Tidak terdapat hukum GHUNNAH, dan yang semisal , yaitu IKHFA', IQLAB, IKHFA' SYAFAWIY, IDGHOM MIMI, jadi tidak ada bacaan yang didengungkan atau disamarkan, (dijumpai pada sebagian orang membaca akhir ayat yang terdapat NUN atau MIM, maka ditahan, rabbil 'aalamiiinn, ihdinashshiraathalmustaqiimm)

2. Tidak terdapat huruf-huruf berikut :ث ج خ ز ش ظ ف

3. Pada ayat ke tujuh tidak boleh adanya WAQOF (berhenti), kecuali mengulangi pada kalimat sebelumnya, صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ karena merupakan satu ayat utuh, jadi seandainya ingin berhenti pada عَلَيهِمْ yang pertama, maka diulangi lagi dari kalimat sebelumnya.

4. Hukum MAD yang berlaku hanya ada tiga, yaitu MAD THOBI'I (2 ketukan), MAD 'ARIDL LISSUKUUN (2,4,atau 6 ketukan terjadi pada akhir ayat), MAD LAZIM MUTSAQQOL KALIMIY (wajib 6, hanya pada وَلاَ الضَّالِّينَ)

5. Dikarenakan tidak terdapat hukum GHUNNAH, maka wajib IZHAR ketika ada NUN SUKUN atau MIM SUKUN, sehingga berlaku padanya IZHAR HALQI dan IZHAR SYAFAWIY, (banyak terjadi kesalahan pada imam ketika membaca dengan menahan NUN atau MIM SUKUN sehingga bukan IZHAR SYAFAWIY, contoh pada أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ, الْحَمْدُ :

6. Tidak ada QOLQOLAH dari awal sampai akhir (dijumpai pada sebagian imam ketika membaca alhamedulillah, alehamdulillah الْحَمْدُ للّهِ) terjadi QOLQOLAH pada LAM dan MIM, padahal tidak boleh QOLQOLAH , atau pada huruf غ, dibaca maghedlu)

7. Huruf RA' TASYDID harus ditebalkan dan disembunyikan takrirnya (getarannya), huruf RA' harus disembunyikan/disamarkan getarannya agar tidak terjadi pengulangan banyak RA', yang benar adalah baca huruf RA' seperti orang cadel

8. HAMS tidak boleh hilang (sifat yang disertai keluarnya nafas/hembusan angin dari rongga) pada beberapa huruf yang memiliki sifat HAMS, yaitu KAF dan TA' : ك ت

9. Tidak boleh terjadi TAFKHIM (tebal) pada beberapa huruf ISTIFAL yang wajib dibaca dengan tipis (misal pada الرَّحْمـنِ, hamzah dibaca dengan orrohman, نَسْتَعِينُ ,ta dibaca dengan nasto'iin, اِهدِنَــــا الصِّرَاطَ , nun menjadi ihdinosh)

10. Tidak boleh hilang sifat SYIDDAH huruf ba , sehingga jadi seolah2 بسم الله dibaca ismillah

11. Tidak boleh huruf ح dibaca dengan huruf ه , perlu banyak latihan agar huruf dapat dibaca sesuai makhrajnya

12. Huruf mim pada مَلِكِ hanya dibaca satu harokat , adapun dibaca dua harakat : مَالِكِ hanya imam selain Kisaiy dan 'Ashim

13. Harus jelas bacaan TASYDID pada إياك نعبد و إياك نستعين , jangan sampai hanya seperti huruf mad saja, iiyaa , akan tetapi harus iyyaa

14. tidak boleh ada saktah pada إياك نعبد و إياك نستعين, dijumpai di sebagian imam membaca dengan menahan pada huruf kaf, iyyaaka (berhenti sejenak) na'budu waiyyaka (berhenti sejenak) nasta'in

semoga bermanfaat, wallohu a'lam

No comments: