Monday, July 12, 2010

Dahsyatnya Niat dan Ampuhnya Do'a

Konon dahulu kala di negeri Yaman, ada seorang Syekh yang konsisten terhadap tugasnya sebagai Muballigh, Da'ie dan Mu'allim (guru). Hari-harinya diisi dengan aktivitas mengajar dan berdakwah, dari satu Mushalla ke Mushalla yang lain, dari satu kampung ke kampung lainnya, dari satu Majelis Ta'lim ke forum pengajian yang lain. Walhasil, tiada seharipun yang kosong dari jadwal pengajian.

Untuk menunjang aktivitasnya yang padat itu, beliau hanya melengkapi dirinya dengan fasilitas kendaraan tradisional, yaitu seekor unta. Karena hanya itu yang dimilikinya, itupun sudah tua. Dengan alat transportasi yang tak memadahinya itu, tuan Syekh yang sudah sepuh (tua) itu menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi, tekun dan sabar. Walaupun terseok-seok sang unta dengan penuh kepatuhan membawa tuan Syekh keluar masuk kampung, dan adakalanya harus melintas padang pasir yang tandus, dibawah sengatan terik matahari yang menyengat.

Kegiatan tuan Syekh itu menarik simpati seseorang yang kebetulan rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah beliau, bahkan setiap pergi berdakwah hampir dapat dipastikan tuan Syekh lewat di depan rumah seseorang itu. Namun beberapa hari kemudian, tuan Syekh berangkat berkawah hanya dengan berjalan kaki, setiap hari. Keadaan itu menjadi perhatian seseorang tadi, lalu terjadilah dialog sebagai berikut :

A : " Assalamu'alaikum Tuan Syekh!"

B : " Wa'alaikum salam Wr. Wb.!"

A : " Tuan Syekh mau pergi ceramah?"

B : "Ya sebagaimana biasanya"

A : " Tapi yang tak biasa, beberapa hari terakhir ini tuan Syekh hanya berjalan kaki, kemana kendaraan
(unta) nya?"

B : " (Dengan wajah tetap ceria, beliau menjawab) "Untaku mati"

A : " Dengan medan seberat ini dan tanpa kendaraan ? Apakan tuan Syekh tidak capek?"

B : " Tiada kata capek, dalam menjalankan tugas dan kewajiban" (Jawab Syekh mantap)


Mendengan jawaban Syekh itu, seseorang tadi menjadi terharu dan kagum, lalu terbetik niat dalam hatinya : "Suatu hari nanti, kalau ada kelebihan rizqi, tuan Syekh akan kubelikan seekor unta untuk sarana penunjang dalam berdakwahnya".

Pada suatu hari datanglah di kota Yaman seorang pedagang membawa beberapa ekor unta, lalu seseorang pemerhati itu menemui Syekh seraya berkata : "Kami mohon kiranya tuan Syekh berkenan memilih satu diantara unta ini". " Untuk apa ? " tanya tuan Syekh. "Aku hadiahkan kepada tuan, untuk dijadikan kendaraan tuan dalam berdakwah". Jawab seseorang itu serius.

Setelah tuan Syekh memilih salah satu unta tersebut, seseorang itu langsung membayar harganya sesuai permintaan penjualnya tanpa menawar. Dan setelah unta diterima oleh tuan Syekh, beliau kemudian berdoa. "Semoga Allah SWT. memberi pahala terhadap apa yang telah anda sedekahkan, dan memberkati harta-harta anda serta memberinya ganti yang lebih baik dan berlipat-lipat".

Diceritakan, bahwa seserorang yang berderma itu semakin kaya, hartanya melimpah ruah. Dia selalu mengatakan kepada putra-putrinya bahwa kekayaannya itu berkat doa tuan Syekh, dan selanjutnya pernyataan itu selalu dikatakan secara turun temurun, bahwa kekayaan itu didapatkan begitu mudah berkat doa tuan Syekh. Dan...... anak cucunya semuanya kaya-raya.

Maukah anda menyusulnya? menirunya?

Kita simak sabada Rasulullah SAW.

" Harta takkan kurang karena di shadaqah kan, bahkan bertambah, bahkan bertambah, bahkan bertambah".

kisah ini diatas didapat dari Habib Husein as-Segaf

No comments: