Sunday, September 7, 2008

BULAN BERTABUR CINTA

Terima kasih Tuhan yang telah berkenan kembali mempertemukan kita dengan bulan bertabur cinta. Cinta yang ditawarkan Allah kepada segenap makhluk di bulan Ramadan selayaknya kita sambut dengan suka cita seraya berharap kelak kita menjadi bagian dari golongan yang mendapatkan cinta-Nya.

Detik-detik menjelang satu Ramadan ungkapan cinta bertaburan di seantero dunia menyambut hangat Ramadan ditandai dengan jalinan silaturahim melalui surat, telepon, SMS, email, atau bahkan rangkaian acara-acara khusus menyambut tamu agung ini.

Cinta yang diberikan-Nya bukanlah sesuatu yang abstrak. Setidaknya dengan Ramadan mereka yang terbiasa sibuk sedemikian rupa akan mempercepat aktivitasnya agar segera tiba di rumah untuk menikmati berbuka penuh cinta bersama keluarga.

Juga yang biasanya tak sempat untuk sarapan bersama Allah memfasilitasinya saat makan sahur. Bukankah yang demikian dapat kembali menyuburkan cinta dan menghangatkan keharmonisan keluarga?

Kata Rasul, saling mencintai dan berkasih sayanglah kepada sesama yang di bumi maka seluruh yang di langit akan mencintai dan mengasihimu.

Cinta sosial, Allah berikan juga kesempatan manusia untuk mengaplikasikannya saat-saat bersama melakukan shalat tarawih berjamaah, saling menghantarkan makanan berbuka kepada tetangga, juga tak lupa memberi sedekah dan hidangan berbuka kepada pengemis, fakir miskin, dan anak yatim-piatu.

Bahkan menjelang hari akhir Ramadan wujud cinta juga terealisasi dengan mengeluarkan sebagian harta kita untuk zakat guna melengkapi proses pembersihan diri menuju kesucian.

Infaq, sedekah, dan zakat yang kita keluarkan adalah bukti cinta kita kepada Allah sekaligus menegaskan bahwa kita tak termasuk orang-orang yang cinta harta dunia dan sadar akan adanya sebagian hak orang lain dari apa-apa yang kita miliki.