Sunday, June 10, 2012

NIKAH WISATA


Ada seorang jurnalis wanita yang menghubungi saya untuk berdiskusi seputar apa yang biasa dinamakan dalam istilah masyarakat sini 'zawaj siahi' menikah pariwisata dari segi hukumnya secara syariat dan dampak yang ditimbulkannya


Terusterang saya tidak terima dengan penggunaan istilah ini untuk pernikahan semacam ini, lebih-lebih bila seorang wanita Yaman akan menikah dengan orang asing.
Bukankah dia berhak untuk menikah dengan siapa saja? hanya saja kita berhak untuk melarang para orang tua yang memaksa anak-anaknya untuk menikah baik dengan orang Yaman atau lainnya.

Syarat yang paling asasi dalam pernikahan adalah kerelaan kedua belah pihak, dan hendaknya tidak ada syarat talak yang disebutkan secara terus terang di dalam akad, bila niat seseorang tidak kita ketahui sama sekali maka kita tidak bisa menghukumi kesyar'ian pernikahan tersebut, saya tidak tahu kenapa kita cenderung berfikir ke arah dampak dan fenomena yang yang tampak dari menjamurnyapraktik pernikahan ini, kenapa kita tidak berfikir apa faktor penyebab dan pendorong terjadinya pernikahan seperti ini serta efek negatifnya, sehingga kita bisa mencari solusi masalah ini dari akarnya bukannya malah menjadikan masalah ini semakin ruwet dari semestinya.


Bukankah peraturan yang melarang wanita yang sudah baligh aqil untuk menikah dengan orang asing dasarnya adalah ini merupakan praktik dari pernikahan pariwisata dan akan menyebabkan percampuran silsilah?...lalu bagaimana kita memotivasi kaum wanita khususnya elemen terpelajar untuk turut andil dalam kehidupan dan turut urun pendapat dalam pengambilan keputusan-keputusan bila bila mereka sendiri, kaum wanita, tidak bisa menentukan keputusan untuk diri mereka sendiri, mereka tidak bisa menikah dengan orang asing kecuali setelah pusing tujuh keliling, setelah medapatkan izin tertulis dari pemerintah, saya harap ungkapan saya ini tidak dijadikan dasar bahwa saya memotivasi wanita-wanita Yaman agar menikah dengan orang-orang asing, sebab boleh jadi malah sebaliknya yang benar, saya hanya heran akan keplinplanan kita khususnya ketika menghadapai masalah yang ada hubungannya dengan kaum wanita.

No comments: