Monday, December 27, 2010

Cegah Uang Jadi Penyebab Retaknya Rumah Tangga


Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Socio-Economics menemukan bahwa wanita lebih sering bertengkar dengan pasangannya mengenai uang ketimbang masalah lain. Bahkan menurut Brad Klontz, psikolog dan terapis bidang keuangan mengatakan, setiap kita memiliki cara pengaturan uang sendiri yang terbentuk sejak kecil. Tak heran, bisa terjadi perbedaan antara pasangan mengenai pengaturan keuangan. Jangan sampai hal itu menjadi penyebab utama retaknya rumah tangga Anda.

Belinda Fuchs, pelatih keuangan asal Boston mengatakan, "Pasangan yang tidak menyisihkan waktu untuk mengerti dan berbicara dengan satu sama lain mengenai caranya mengatur keuangan, kebiasaan, dan sikap melihat uang akan saling menghakimi, menyalahkan, dan mengeluhkan sikap pasangannya. Tak lama, pasangan yang menghadapi masalah ini akan saling mendiamkan, malas berkomunikasi, menghindar, dan menutupi masalah tentang uang. Hasil akhirnya, sama-sama stres, saling bertengkar, dan 'perselingkuhan uang', kemudian hubungannya pun tenggelam."

Sebelum itu semua terjadi, cobalah untuk terbuka dengan pasangan mengenai keuangan keluarga. Berikut adalah 3 langkah yang bisa Anda lakukan untuk menciptakan keharmonisan keuangan dalam keluarga:

1. Belajar untuk membicarakan masalah keuangan

Jika perlu, menyelamlah ke dalam diri Anda sendiri. Pelajari bagaimana dulu orangtua Anda mengajarkan tentang keuangan. Diskusikan ketakutan Anda tentang keuangan kepada si dia, utarakan apa gol hidup Anda, dan bagaimana uang bekerja dalam keluarga Anda. Cari waktu yang tenang untuk mulai membicarakan hal ini.

"Terimalah pasangan Anda sebagaimana adanya, termasuk dan terutama soal cara mereka memandang uang, kepercayaan, dan sikap terhadap uang. Ciptakan sebuah perbincangan yang hangat, aman, dan terbuka satu sama lain mengenai uang dan masa depan finansial Anda, lalu ciptakan sebuah rencana mengenai keuangan keluarga Anda," saran Fuchs.

2. Gunakan alat keuangan untuk mengukur perkembangan

Saat ini ada pelbagai alat keuangan yang secara gratis bisa Anda gunakan di internet untuk mengkontrol keuangan Anda. Dengan begini Anda akan selalu terkontrol untuk mendeteksi uang apa saja yang keluar secara otomatis dan apa yang tidak, sehingga Anda bisa mendapatkan gambaran tentang sisa uang yang bisa digunakan untuk barang-barang sekunder atau tersier setiap bulannya.

3. Sepakati seberapa banyak masing-masing boleh menggunakan uang sisa tanpa konsultasi

Anda pasti punya kerinduan untuk menggunakan uang pada hal-hal yang sekunder atau tersier, seperti ke salon, beli sepatu hak tinggi, dan lainnya. Setelah semua urusan keuangan utama terbagi rata dan uang tabungan pun aman, uang yang tersisa berarti bisa dibagi 2 dan dijadikan uang saku bulanan. Putuskan dengan si dia, seberapa banyak uang yang boleh dihabiskan untuk memanjakan diri tanpa harus mendiskusikan penggunaan uangnya dengan pasangan. Dengan menentukan jumlah uang yang bisa digunakan secara pribadi tanpa harus mendiskusikan dengan pasangan akan membantu menilai dan merangkai perencanaan keuangan yang lebih besar. Jika mendapati kesulitan untuk memutuskan angka yang tepat untuk hal ini, berarti sudah saatnya memanggil terapis atau ahli keuangan.


NAD

Editor: Nadia Felicia

No comments: